Keindahan Teluk Balikpapan

Sebenarnya saya sudah pernah mendengar tentang Teluk Balikpapan..

Ngegembel di Singapore , Malacca dan Penang

Akhirnya bisa juga merasakan ke luar negeri untuk pertama kalinya..

Travelicious on March 1... Menuju Bromo

Setelah menanti2 selama 5 bulan akhirnya saya bisa backpackeran lagi...

Bukit Bangkirai Balikpapan

Anda merindukan suasana hutan hujan tropis yang masih alami? Ingin mendengar merdunya kicauan burung...

Melawai... tempat nongkrongnya muda mudi Balikpapan

Jika selama ini Anda mengenal kota Balikpapan sebagai oil city atau kota minyak, tampaknya anggapan tersebut perlu sedikit diubah.

Senin, 27 Februari 2012

SUKAMADE - BANYUWANGI




Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) terletak di pantai selatan Jawa Timur yaitu masuk dalam dua kabupaten yakni Jember dan ujung timurnya di Banyuwangi dengan luas mencapai 50.000 hektare. Namanya diambil dari gunung tertinggi yang terdapat di dalamnya Gunung (meru) Betiri (1.223 m). Selain dapat melihat lima jenis penyu yang kerap menyambangi pantai ini, di sana juga masih ada harimau Jawa (kabarnya). Selain itu juga bisa disaksikan banteng, macan tutul, kijang, dan berbagai jenis monyet. Dari jenis burung terdapat burung merak, berbagai elang dan rangkong. Selain itu, flora di sini mencakup Rafflesia zollingeriona dan Balanphora fungosa. Pemandangan indah dengan pantai menawan bisa dilakukan di Teluk Hijau. Bagi yang tidak puas dengan petualangan menyaksikan penyu bertelur dapat melakukan kegiatan lain, diantaranya. menjelajah hutan di seputar Bandealit dan Gunung Gendong. Juga bisa panjat tebing dan meniti tali turun tebing di tebing pantai Bandealit.

Kawasan ini dilestarikan dalam bentuk kawasan lindung sejak 1972. Hingga tahun 1979 telur penyu di Sukamade masih diburu oleh para pengumpulnya. Namun, sekarang pengumpulan, pemindahan anakan, dan penangkapan penyu dilarang keras, karena Penyu hijau termasuk satwa yang dilindungi. Menurut laporan penelitian WWF (World Wide Fund for Nature), Penyu hijau yang paling umum bersarang di Sukamade. Dan dari data kadang ada ada beberapa jenis yang absen bertelur selama beberapa tahun, namun kemudian kembali lagi.

Penyu akan menghindar pantai jika saat ia hendak mendarat untuk bertelur terdapat sorotan lampu. Ini sebabnya mengapa ditetapkan jarak yang jauh untuk mendekati pantai Sukamade yaitu dengan cara berjalan kaki. Bagi pemilik mobil jenis sedan, sebaiknya tidak usah melakukan penjelajahan di rimba Meru Betiri hingga Pantai Sukamade, karena setelah masuk pintu pos Meru Betiri, jalan tak lagi beraspal. Bukan lagi jalan makadam, tapi jalan penuh bebatuan runcing. Bahkan, untuk sampai ke Pantai Sukamade, mobil wisatawan akan melewati lima anak sungai yang airnya setinggi lutut orang dewasa, belum lagi kalau musim hujan bisa sampai setinggi mobil jeep.

Medan berat menuju ke lokasi Sukamade bisa dilalaui mobil jeep. Karena penuh petualangan, pemilik jeep sewaan membuka seluruh kap, dan menggantinya dengan atap terpal. Jadilah, wisata ke Teluk Hijau dan Pantai Sukamade sebagai wisata penuh tantangan.
Untuk akses menuju SUKAMADE dapat melalui kota Banyuwangi. Jarak antara Banyuwangi ke Sukamade sekitar 98 kilometer. Atau bisa baca di Cara Pencapaian Lokasi MeruBetiri.


Beberapa objek wisata yang sering di kunjungi antara lain ;
  1. Gunung Sodung ; Turun tebing merupakan kegiatan yang disenangi oleh pencinta Alam. Bukit karang kecil setinggi 100 m yang sering dipakai oleh mereka dalam kegiatan olah raga petualangan itu, disebut Gunung Sodung. Di Puncak bukitnya terdapat menara yang dimanfaatkan untuk mengamati pemandangan disekelilingnya.
  2. Goa Jepang ; Goa Jepang ini terletak di ketinggian 200 m. Didepan goa terdapat tumpukan batu yang merupakan benteng perlindungan tentara Jepang bila ada perlawanan dari musuh yang akan berlabuh di pantai Bandealit.
  3. Muara Timur ; kegiatan yang dapat dilakukan di muara timur seperti berkano menelusuri muara, berenang, belajar selancar angin, dan belajar berlayar.
  4. Teluk Meru ; Teluk Meru dapat dicapai dari Bandealit. Ditempat ini wisatawan dapat mengamati burung, memancing dan melihat sunset. Pemandangan pantai yang indah menjadi andalan lokasi ini dan kondisi alamnya yang belum tercemar menciptakan pemandangan mempesona. yang menarik. Aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung antara lain : berkemah, memancing, berjemur, dan berenang.
  5. Agrowisata ; Di dalam kawasan taman nasional terdapat perkebunan PT. Bandealit yang diantaranya menanam tanaman hortikultura seperti sirsak, durian, jeruk, rambutan. Komoditi ini dapat dijadikan obyek wisata-agro yang sangat menarik.
Rajegwesi ; Rajegwesi merupakan pintu gerbang masuk kawasan Taman Nasional Meru Betiri di Bagian Timur (Kabupaten Banyuwangi). Pantai Rajegwesi merupakan objek wisata pertama yang dapat dijumpai. Pantai yang berombak relatif kecil jika dibandingkan dengan pantai selatan lainnya ini, dipergunakan masyarakat sekitar kawasan untuk tempat pelabuhan kapal-kapal nelayan penangkap ikan dan sekaligus sebagai tempat pelelangan ikan.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dipantai ini seperti memancing, berenang, berperahu, menyaksikan nelayan tradisional mancari ikan dan menjualnya pada tengkulak di Tempat Pelelangan ikan.
Fasilitas yang ada di pantai rajegwesi adalah Pos tiket masuk kawasan dan Informasiton centre.
Teluk Damai dan Teluk Hijau ; Sesuai dengan namanya air laut disini tidak berwarna biru seperti layaknya air laut tetapi berwarna hijau. Aktivitas yang dapat dilakukan di Teluk Hijau diantaranya yaitu berenang, memancing, dan menikmati keindahan pasir putih. Di dekat lokasi ini terapat Goa Jepang dan didepan Goa disediakan tempat parkir kendaraan .
Di sekitar Teluk Hijau dapat dijumpai pohon Aren. Buahnya bulat beruntai (bergerombol) dan dikenal dengan nama kolang-kaling. Ijuknya biasa dipakai untuk bahan pembuat sapu dan sikat lantai.
Pantai Sukamade ; Pantai Sukamade merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di zona pemanfaatan intensif taman nasional. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah pengamatan penyu bertelur, pelepasan tukik, pengamatan burung, pengamatan rafflesia, dan berkemah.
Penyu yang biasa mendarat dan bertelur di pantai Sukamade ada 4 jenis dari 6 jenis penyu yang ada di Indonesia, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Diantara penyu-penyu tersebut yang paling sering mendarat adalah penyu hijau.
Fasilitas yang terdapat di lokasi ini antara lain: Pondok Wisata, Camping Ground yang dilengkapi dengan pendopo untuk ruang pertemuan, Shelter, jalan trail wisata, information centre, laboratorium dan pondok kerja.
Obyek wisata lain yang ada di pantai sukamade adalah Hutan mangrove yang terletak di muara timur pantai Sukamade. Sungainya dapat dipakai untuk berkano sambil melakukan pengamatan burung. Burung-burung tersebut diantaranya burung Roko-Roko, Elang laut, Dara Laut dan masih banyak lagi burung burung yang dapat diamati. Pengamatan burung tersebut biasanya dilakukan sambil menunggu matahari terbenam.
Teluk Permisan ; Sukamade-Permisan merupakan jalur traking yang dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam. Berjalan kaki di jalan setapak ini dapat dilakukan sambil menikmati keindahan flora dan fauna yang terdapat disepanjang jalan. Pantai Permisan merupakan tempat istirahat para Pencinta Alam yang melakukan kegiatan Traking/ Lintas Meru Betiri dari Jember (Bandealit) Ke Banyuwangi (Pantai Sukamade). Aktifitas yang dilakukan : berkemah, memancing, dan pengamatan burung.
Demplot Agroforestry (7 Ha); Desa Andongrejo dan Curahnongko merupakan desa-desa yang berbatasan dengan kawasan TN Meru Betiri. Di dua desa ini terdapat kelompok TOGA yang mengolah tumbuhan obat menjadi produk jamu tradisional. Pemasaran produk jamu ini sudah merambah ke luar Jember. Di Desa Andongrejo (zona rehabilitasi) terdapat demplot agroforestry seluas 7 Ha dengan tanaman pakem, kedawung, kemiri, trembesi dan lain-lain. Demplot tersebut dibangun oleh kelompok binaan Konsorsium FAHUTAN IPB-LATIN.
Habitat Rafflesia ; Di tengah perjalanan dari pintu gerbang Andongrejo ke Bandealit terdapat habitat rafflesia (Rafflesia zolingeriana Kds.), tepatnya di Blok Krecek sekitar 8 km dari Pos Andongrejo. Lokasi ini mudah dicapai karena terletak di tepi jalan. Di lokasi ini pada waktu tertentu dapat dilakukan pengamatan proses mekarnya bunga rafflesia. Umumnya bunga rafflesia mekar sepanjang tahun dengan masa mekar selama 7 hari
Jungle track/ Tran Bandealit - Sukamade ;
Trans Bandealit-Sukamade merupakan track favorit kelompok pecinta alam untuk menjelajahi hutan hujan tropis dataran rendah. Panjang track kurang lebih 18 km dan biasa di tempuh berjalan kaki selama 3 hari dengan rute Bandealit - meru- permisan dan sukamade.
Peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh masyarakat antara lain : pemandu wisata, kerajinan (souvenir), jasa wisata lainnya, usaha perdagangan, penyewaan sarana wisata bahari, penginapan, camping ground, cafetaria, dan lain-lain.
Cara mencapai lokasi
Menuju kawasan Taman Nasional Meru Betiri i dapat dicapai melalui 4 jalur jalan darat baik dari Jember maupun dari Banyuwangi yaitu :
  1. Jalur Jember-Ambulu-Curahnongko-Bandealit (Pintu Gerbang ke Meru Betiri bagian Barat) sepanjang 64 km dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5-2 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
  2. Jalur Jember-Glenmor-Sarongan-Sukamade (Pintu Gerbang ke Meru Betiri bagian Timur) sepanjang 103 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5-4 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
  3. Jalur Jember-Genteng-Jajag-Pesanggaran-Saro-ngan-Sukamade se-panjang 109 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 - 4 jam dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
  4. Jalur Banyuwangi-Jajag-Pesanggaran-Sarongan-Sukamade sepanjang 137 Km dapat ditempuh dalam waktu 5 jam dengan kendaraan bermotor.

Senin, 06 Februari 2012

TROWULAN.... pusatnya situs MAJAPAHIT

Bila mengunjungi Kabupaten Mojokerto, tak ada salahnya singgah sejenak di Museum Trowulan. Museum ini merupakan museum istimewa karena 80% koleksinya adalah peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Dalam pelajaran sejarah, Majapahit disebut sebagai kerajaan besar di Asia Tenggara yang berdiri pada 12 November 1293 dan bertahan selama 2 abad, dari abad ke-13 hingga abad ke-15. Ketika dipimpin oleh Gadjah Mada dan Hayam Wuruk, kerajaan ini mengalami masa kejayaannya sehingga berekspansi ke Malaysia dan Thailand. Namun, setelah bergonta-ganti kekuasaan dan dilanda perang saudara yang dikenal dengan nama Perang Paregreg, kerajaan ini kemudian hancur. Ibukotanya beberapa kali mengalami perpindahan, dan yang terakhir di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Sebagai ibukota terakhir Kerajaan Majapahit, Kecamatan Trowulan kaya akan peninggalan-peninggalan berupa Gapura Bajang Ratu, Candi Kedaton, Candi Tikus, Kolam Segaran, dan lain-lain. Di samping itu, masih banyak peninggalan yang berupa komponen bangunan, artefak, dan arca-arca yang jumlahnya ribuan. Sisa-sisa puing Kerajaan Majapahit itulah yang kini berada di Museum Trowulan.
Awal mula berdirinya museum ini adalah ketika RAA Kromojoyo Adinegoro, Bupati Mojokerto sebelum Indonesia merdeka, bekerja sama dengan Henricus Maclaine Pont, arsitek asal Belanda lulusan Technische Hogesholl Delft (THD), pada tanggal 24 April 1924 mendirikan Oudheeidkundige Vereeneging Majapahit (OVM). Perkumpulan ini secara aktif melakukan penelitian tentang keberadaan Istana Majapahit. Kantor OVM menempati sebuah gedung di Jalan Raya Trowulan yang juga menjadi tempat tinggal Henricus Maclaine Pont beserta keluarganya.
Melalui penelitian, penggalian, dan penemuan masyarakat setempat, OVM yang dipimpin Henricus Maclaine Pont cukup berhasil menyibak keanekaragaman peninggalan Kerajaan Majapahit. Benda-benda penemuan dikumpulkan di kantor OVM. Karena jumlah penemuannya terus bertambah, maka pada tahun 1926, Bupati RAA Kromojoyo Adinegoro menginstruksikan untuk membangun gedung baru guna menampung sejumlah peninggalan Kerajaan Majapahit. Gedung baru inilah yang merupakan cikal bakal Museum Trowulan. Namun, setelah pergantian kekuasaan dari penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang, Henricus Maclaine Pont yang sebelumnya cukup berjasa dalam melestarikan peninggalan Kerajaan Majapahit, ditawan Jepang karena berkewarganegaraan Belanda. Akhirnya, Museum Trowulan pun ditutup. Barulah pada tahun 1943 atas perintah Prof. Kayashima, pemimpin Kantor Urusan Barang Kuno (KUBK) di Jakarta, Museum Trowulan dibuka kembali.
Dalam perkembangannya, Museum Trowulan yang berada di bawah pengawasan Kantor Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (KLPPN) Cabang II di Mojokerto tidak hanya mengumpulkan barang-barang peninggalan Kerajaan Majapahit asal Trowulan, tapi juga peninggalan-peninggalan kerajaan dari daerah lain. Karena itu jumlah koleksi Museum Trowulan pun makin meningkat dan akhirnya tidak muat lagi. Kemudian dibangunlah gedung baru lagi berlantai dua di sebuah lapangan, yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Lapangan Bubat, dengan luas areal 57.255 meter persegi. Sejak 1 Juli 1987 barang-barang dari museum lama dipindah ke gedung baru yang jaraknya sekitar 2 km. Di lokasi inilah Museum Trowulan berdiri sampai sekarang.


Museum Trowulan mempunyai banyak koleksi benda bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1999 jumlah koleksinya kian bertambah, karena ada penambahan koleksi dari Gedung Arca Mojokerto. Hingga saat ini, tahun 2008, jumlah koleksi museum telah mencapai sekitar 80.000 koleksi benda purbakala, yang diklasifikasikan dari mulai periode prasejarah, periode klasik (zaman Hindu dan Buddha), periode Islam, hingga periode kolonial. Karena jumlah koleksi yang begitu banyak, museum ini pada tanggal 1 Januari 2007 ditetapkan sebagai Pusat Informasi Majapahit (PIM).
Wisatawan yang mengunjungi museum ini dapat menyaksikan koleksi benda-benda peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit, di antaranya prasasti, arca, artefak, senjata tradisional, dan alat kesenian tradisional. Selain itu, pengunjung juga bisa belajar sejarah politik dan ekonomi pada masa Majapahit karena museum ini menyimpan relief, patung, uang kepeng, dan kelereng tanah liat, yang menggambarkan kegiatan perdagangan Majapahit dengan pedagang-pedagang dari Cina.

                                                  ni dimojokerto lho.. bukan dithailand
Tak dipungkiri, Museum Trowulan adalah sebuah tempat yang menyimpan kekayaan sejarah kejayaan Kerajaan Majapahit yang menjadikannya sebagai sarana pusat penelitian, pengembangan budaya, dan pendidikan yang bernilai sejarah.

Arca Wisnu Naik Gajah

LOKASINYA

Museum Trowulan berlokasi di Jalan Raya Trowulan, Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

AKSES MENUJU TROWULAN

Akses menuju Museum Trowulan tidak terlalu sulit. Bagi wisatawan yang berangkat dari Terminal Bungurasih Surabaya dapat menggunakan bus umum jurusan Mojokerto. Dari Terminal Mojokerto pengunjung dapat menggunakan angkutan kota menuju Kecamatan Trowulan. Setelah sekitar 15 menit dan membayar ongkos sekitar Rp 2.000 (Juli 2008), pengunjung dapat turun di depan Museum Trowulan. Sedangkan bagi wisatawan yang berangkat dari Terminal Jombang dapat menggunakan mini bus jurusan Mojokerto, kemudian turun di depan Museum Trowulan dengan membayar ongkos sekitar Rp 7.500 (Juli 2008).

TARIF MASUK

Wisatawan yang berkunjung ke museum ini dikenai biaya yang berbeda-beda. Untuk pengunjung umum dikenai biaya sebesar Rp 2.500, sedangkan untuk pengunjung anak-anak, pelajar, dan mahasiswa dikenai biaya sebesar Rp 1.000. Dan khusus untuk turis asing dikenai biaya sebesar Rp 5.000.
Museum ini buka pada hari Senin hingga Sabtu, sedangkan untuk hari Minggu dan hari besar tutup. Untuk hari Senin hingga Kamis, museum buka pada pukul 07.30 sampai pukul 16.00 WIB. Sedangkan pada hari Jumat buka dari pukul 07.30 sampai pukul 11.30 WIB, dan pada hari Sabtu buka pada pukul 07.30 sampai pukul 13.30 WIB.

Pintu Masuk Museum Trowulan

AKOMODASI

Selain memamerkan benda-benda bersejarah jejak peninggalan Kerajaan Majapahit, museum ini juga menyediakan fasilitas penunjang, seperti ruang pertemuan, tempat shalat, taman, toilet, dan perpustakaan. Di perpustakaan museum ini terdapat berbagai buku sejarah, naskah kuno, jurnal, peta, dan koleksi lainnya yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit.
Bagi wisatawan yang ingin menyusuri lebih jauh lokasi Kerajaan Majapahit, tidak perlu khawatir. Di sekitar museum ini terdapat Candi Gentong, Candi Brahu, Candi Minak Jinggo, Candi Tikus, Makam Putri Campa, Makam Siti Inggil, Kuburan Panjang, Situs Sumur, Kolam Segaran, Gapura Bajang Ratu, Situs Pemukiman Segaran, Situs Pendopo Agung, Situs Sentonorejo, Situs Kedaton, Situs Yoni Klinterejo, Gapura Wringin Lawang, dan Makam Troloyo. Situs Sumur dan Kolam Segaran, misalnya, yang jaraknya sekitar 300 meter dari Museum Trowulan, mencerminkan kesuburan dan kemampuan Kerajaan Majapahit dalam beradaptasi dengan lingkungan. Kesuburan tersebut juga dapat dilihat di Candi Tikus atau di Gapura Bajang Ratu, yang di sekitarnya dikelilingi halaman luas dengan hamparan rumput hijau.

Jumat, 03 Februari 2012

Pembelian tiket online Citilink dengan ATM

Di Citilink, kami ingin semua orang dapat terbang. Karena itulah kami memiliki lebih dari satu saluran pembayaran dan menerima berbagai mata uang sesuai kebutuhan Anda.
Cari tahu saluran pembayaran yang tersedia di negara Anda.
Kartu Kredit

Visa Semua mata uang tersedia untuk Citilink
Master Semua mata uang tersedia untuk Citilink
Debit Langsung
Bank BCA
Pembayaran Melalui ATM
ATM Bersama
ATM Prima
ATM Alto
ATM Permata

Cara Pembayaran Tiket melalui ATM

  1. Lakukan booking seperti biasa sampai dengan tahap pembayaran, pilih pembayaran melalui ATM.
  2. Tuliskan kode pengaman, konfirmasi bahwa Anda telah memahami terms and conditions, lalu klik "Berikutnya".
  3. Akan muncul tagihan (quotation) atas itinerary yang Anda pilih.
    PENTING: Catatlah Kode Booking, Payment Code, dan jumlah nominal tagihan Anda untuk melakukan pembayaran di ATM.
  4. Pembayaran dapat dilakukan di seluruh ATM Bersama, PRIMA dan Alto dengan cara transfer ke virtual account Citilink di Bank Permata. Segera lakukan pembayaran di ATM sebelum masa expired reservasi Anda berakhir.
    PENTING: Waktu Time limit anda untuk melakukan pembayaran adalah 90 menit
  5. Cara Pembayaran melalui ATM beragam tergantung dari ATM Bank mana yang Anda gunakan. Berikut beberapa cara untuk melakukan pembayaran melalui ATM BCA, Bank Mandiri dan Bank Permata
    • Pembayaran melalui ATM BCA/Bank sejenis dalam Jaringan PRIMA
      • Masukkan PIN
      • Pilih "Transaksi Lainnya"
      • Pilih "Transfer"
      • Pilih "Ke Rek Bank Lain"
      • Masukkan Kode sandi Bank Permata (013) kemudian tekan "Benar"
      • Masukkan Jumlah pembayaran sesuai dengan yang ditagihkan dalam tiket. (Jumlah yang ditransfer harus sama persis dengan yang ada pada itinerary, tidak lebih dan tidak kurang). Contoh pada itinerary diatas adalah: Rp 321.600. Penting: Jumlah nominal yang tidak sesuai dengan tagihan pada itinerary akan menyebabkan transaksi gagal .
      • Masukkan Nomor Rekening yang dituju 8990 + 01 + 10 Digit Kode Bayar. Contoh pada itinerary diatas adalah: 8990016692816115 lalu tekan "Benar"
      • Muncul Layar Konfirmasi Transfer yang berisi nomor rekening tujuan bank permata dan Nama penumpang beserta jumlah yang dibayar, jika sudah benar, Tekan "Benar".
      • Selesai
    • Pembayaran melalui ATM Mandiri/Bank sejenis dalam Jaringan ATM Bersama
      • Pilih Bahasa
      • Masukkan PIN
      • Pilih "Transaksi Lainnya"
      • Pilih "Transfer"
      • Pilih "Ke Rekening Bank Lain ATM Bersama/Link"
      • Masukkan nomor rekening tujuan Kode Bank Permata (013) + 8990 + 01+10 Digit Kode Bayar. Contoh pada itinerary diatas adalah 0138990016692816115 lalu tekan "Benar"
      • Masukkan Jumlah pembayaran sesuai dengan yang ditagihkan dalam tiket (Jumlah yang ditransfer harus sama persis dengan yang ada pada itinerary, tidak lebih dan tidak kurang)Contoh pada itinerary diatas adalah: Rp 321.600. Penting: Jumlah nominal yang tidak sesuai dengan tagihan pada itinerary akan menyebabkan transaksi gagal.
      • Kosongkan nomor referensi transfer kemudian tekan "Benar"
      • Muncul Layar Konfirmasi Transfer yang berisi nomor rekening tujuan bank permata dan Nama Penumpang beserta jumlah yang dibayar, jika sudah benar, Tekan "Ya".
      • Selesai
    • Pembayaran melalui ATM Bank Permata
      • Pilih Bahasa
      • Masukkan PIN
      • Pilih "Transaksi Lainnya"
      • Pilih "Transaksi Pembayaran"
      • Pilih "Lain Lain"
      • Pilih "Pembayaran Virtual Account"
      • Masukkan Nomor Virtual Account 8990 + 01+ 10 digit kode bayar tiket. Contoh pada itinerary diatas adalah  8990016692816115
      • Muncul Layar Konfirmasi yang berisi Nomor Virtual Account dan Nama Penumpang bila sudah benar pilih "Benar"
      • Pilih Rekening Anda yang akan digunakan untuk pembayaran
      • Selesai
  6. Apabila pembayaran telah dilakukan cetaklah tiket anda, gunakan menu check booking pada website Citilink, masukan Nama belakang penumpang dan kode booking. Bawalah tiket tsb untuk check-in di airport keberangkatan. Anda juga dapat mencetak tiket anda pada saat keberangkatan di counter Citilink di airport dengan memberikan Kode Booking dan struk pembayaran.

Pertanyaan Umum

  1. Apakah untuk melakukan transaksi pembayaran hanya dapat dilakukan di ATM BCA, Mandiri dan Permata?
    Tidak, Transaksi pembayaran (transfer) dapat juga dilakukan di seluruh ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama, Prima dan Alto
  2. Apakah dikenakan biaya apabila melakukan transaksi di Jaringan ATM bersama atau Prima?
    Ya, biaya dikenakan apabila melakukan pembayaran melalui jaringan ATM bersama, Prima atau Alto, biaya yang dikenakan sesuai dengan ketetapan ATM Bersama, Prima dan Alto. Saat ini biaya yang dikenakan adalah Rp 5000,-/transaksi. Untuk transaksi di ATM Bank Permata dengan menggunakan Kartu Bank Permata tidak dikenakan biaya.
  3. Apakah bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu ATM bank Mandiri di Mesin ATM BNI atau sebaliknya?
    Bisa, Pembayaran dapat dilakukan dengan kartu ATM di seluruh Mesin ATM dalam Jaringan yang sama (ATM Bersama, Prima atau Alto), dengan dikenakan biaya yang ditetapkan oleh masing-masing bank dan jaringan (saat ini Rp. 5000/transaksi)
  4. Bagaimana bila jumlah nominal uang yang ditransfer untuk pembayaran tidak sama dengan harga yang tertera dalam ticket?
    Transaksi akan ditolak, jumlah nominal uang yang ditransfer harus sesuai dengan yang tertera dalam ticket.
  5. Apakah dapat melakukan pembayaran melalui internet banking?
    Internet banking pada beberapa bank menyediakan transfer dana online, namun sebagian besar tidak. Transfer dengan RTGS atau pun Kliring tidak dapat dilakukan untuk membayar tiket Citilink. pembayaran transfer melalui ATM adalah rekomendasi kami.

Rabu, 01 Februari 2012

KEMALA BEACH.... Resto Pinggir Pantai




Kemala Beach atau lebih dikenal dengan Pantai Polda yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan Selatan, adalah salah satu objek wisata pantai favorit yang berada di dalam kota.


Pantai Kemala Diresmikan oleh Ketua Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim Hayati Indarto pada tanggal 26 Agustus 2007.
Untuk dapat masuk kawasan pantai yang dikelola Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim, tiap pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 500. Atau, jika menggunakan kendaraan cukup membayar parkir sebesar Rp 1.500. Sangat murah bukan???



Tujuan utama masyarakat kota Balikpapan berkunjung ke Pantai Kemala Beach and Resto karena tempat wisata tersebut letaknya tidak jauh dari pusat kota juga keberadaan pantai tersebut sangat mudah untuk dijangkau.

Memasuki kawasan pantai Polda, Kita akan dimanjakan dengan suasana teduh dari pepohonan yang rindang dan asri yang dapat menarik perhatian . Sampai terik matahari tak terasa karena keindahan yang dimilikinya..




Juga adanya empat resto di sana. yang menawarkan aneka kuliner dari bermacam-macam daerah dan masakan khas Eropa. Keindahan yang diberikan Resto terlihat sangat eksotik dan elegen karena diberikannya nuansa Bali sehingga pengunjung merasa berada seperti di Bali. 




Tidak hanya terpuaskan diperut, tetapi mata pun terpuaskan dengan pemandangan yang menakjubkan, Belasan meja makan tertata rapi tepat menghadap bibir pantai.
Pengunjung pada umumnya datang dari kota sendiri maupun luarkota seperti dari Samarinda, Tenggarong, bahkan ada dari Kutai dan lain-lain. 



Mereka tampak bercengkerama di pinggir pantai, Ada yang berenang ada pula yang sekedar duduk di gazebo yang disediakan, sambil menikmati pemandangan hamparan pasir pantai yang putih yang terjamin lingkungan kebersihannya.
 


Pengunjung mulai banyak berdatangan ketika waktu beranjak sore. Sebab, pantai semakin indah karena ditunjang dengan pemandangan langit jingga, sambil menikmati sunset (Matahari Terbenam).



TERITIP....Penangkaran BUAYA di Balikpapan




Ingin mencoba wisata yang sedikit berbeda ketika anda berkunjung ke kota Balikpapan, Kalimantan Timur? Cobalah untuk mengunjungi penangkaran buaya yang berada di desa teritip. Jaraknya hanya 28 kilometer dari pusat kota Balikpapan.

Menuju Desa Teritip, anda bisa menggunakan mobil dari kota Balikpapan dengan perjalanan selama 30 menit. Sedangkan bila anda langsung berangkat dari Bandara, waktu tempuhnya hanya 20 menit. Mobil pribadi, taksi bandara, maupun angkutan kota lainnya, dapat mengantarkan wisatawan domestik dan mancanegara ke sana setiap saat. Apalagi penangkaran ini buka setiap hari dari senin hingga minggu.


Sekitar 1.450 ekor buaya bisa kita saksikan atraksinya setiap hari. Di penangkaran buaya Tritip ini, pengunjung bisa melihat dari dekat gerak gerik kehidupan hewan yang bisa hidup di dua alam itu. Wisatawan bisa melihat buaya buaya itu berebut makanan, maupun kemesraan pasangan buaya di dekat kamar bertelurnya.

Pengunjung dapat langsung memberikan makan berupa ikan dan ayam hidup kepada buaya yang ditangkar. Momentum pada saat buaya buaya berebut makanan selalu menjadi hal yang menarik perhatian pengunjung. Kalau jadwal pemberian makanan buaya hanya dua kali dalam seminggu dan pengunjung bisa membeli satu ekor ayam seharga Rp. 10.000,- untuk kemudian langsung memberikan makan buaya buaya yang ditangkar.

Ribuan buaya itu ditangkar dalam puluhan kandang di areal seluas lima hektar. Jenis buaya yang dapat ditangkar antara lain buaya muara (crocodylus porosus) yang paling dominan dan dua jenis buaya langka yaitu buaya air tawar (crocodylus siamensis) dan buaya supit (tomistoma segelly).


Selain bermain bersama buaya, di Teritip setiap akhir minggu pengunjung bisa menikmati sate buaya. Sate yang dijual seharga Rp. 3.000,- per tusuknya ini dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan. Bahkan, alat kelamin buaya atau tangkur juga dijual dengan harga Rp. 400.000,- hingga Rp.700.000,- Tidak puas rasanya bila berkunjung ke penangkaran buaya Teritip, Balikpapan tanpa oleh oleh. Karena itu, disediakan juga aneka hasil dari buaya, seperti dompet, tas, ikat pinggang, dan tali jam, yang semua cocok untuk souvenir. Bagi kaum pria yang menginginkan kesehatan prima, tersedia juga ramuan tangkur buaya

Melawai... tempat nongkrongnya muda mudi Balikpapan



Jika selama ini Anda mengenal kota Balikpapan sebagai oil city atau kota minyak, tampaknya anggapan tersebut perlu sedikit diubah. Ternyata Kota Balikpapan tidak hanya menyimpan kekayaan minyak di perut buminya, namun juga menyimpan beragam obyek wisata yang elok sehingga patut dijadikan sebagai referensi liburan Anda. Sebut saja Pantai Manggar Segarasari, Hutan Lindung Sungai Wain, Taman Agro Wisata, Pantai Lamaru, Monumen Perjuangan Rakyat Balikpapan, Penangakaran Buaya, Pantai Banua Patra, dan masih banyak lainnya.
Di antara obyek wisata yang telah disebutkan di atas, ada satu obyek wisata menarik yang terletak tidak jauh dari pusat Kota Balikpapan. Obyek wisata tersebut adalah Pantai Melawai. Lokasinya yang terletak di tepian jalan raya dan sejalur dengan Pantai Banu Patra, Pelabuhan Semayang, serta kawasan kilang minyak Balikpapan, membuat Pantai Melawai menjadi tujuan wisata yang cukup populer bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Pantai Melawai juga dikenal sebagai ikon tempat berkumpulnya muda-mudi Balikpapan.
Pantai Melawai merupakan tempat strategis di Balikpapan untuk melihat proses tenggelamnya matahari di ufuk barat. Mengingat kondisi geografis Kota Balikpapan yang menghadap ke timur atau Selat Makassar, tampaknya hampir mustahil mendapat tempat yang baik untuk melihat sunset. Namun, anggapan itu ditepis dengan keberadaan Pantai Melawai yang terletak di teluk kecil sehingga memungkinkan melihat terbenamnya matahari. 

B. Keistimewaan
Bercengkerama bersama sanak keluarga maupun sahabat sembari menikmati suasana sore di Pantai Melawai akan menjadi pengalaman liburan yang tak terlupakan. Di tempat ini ada banyak penjual makanan yang mengusung konsep lesehan dengan pemandangan laut lepas. Berbagai makanan dijual di tempat ini, mulai dari camilan ringan hingga makanan berat. Jangan lupa Anda harus mencoba menu khas tempat ini, yakni jagung bakar, sekoteng, dan pisang gapit yang disajikan bersama saus gula merah serta parutan keju. Sembari menikmati makanan, Anda dapat menyaksikan pemandangan kapal yang sedang lego jangkar dan menurunkan muatan di pelabuhan, atau kapal yang sedang berlayar di Teluk Balikpapan.

Pantai Melawai di Kala Senja

Nuansa khas Melawai begitu kental terasa saat matahari yang bersinar di balik awan berlahan-lahan terbenam. Diiringi suara debur ombak yang memecah di batu karang dan bunyi kendaraan yang melintas, semuanya menciptakan pesona senja yang kontras namun memikat. Tak lama berselang akan terlihat pemandangan yang lebih indah, yakni kerlap-kerlip cahaya warna-warni yang bertaburan di tengah laut. Tak lain tak bukan itu adalah lampu kapal yang lalu lalang di Pelabuhan Semayang maupun lampu-lampu rig yang berada di laut lepas Balikpapan. Selain itu, tampak pula pemandangan cerobong minyak yang mengeluarkan flare gass.
Semakin malam suasana di sekitar Pantai Melawai bukannya semakin sepi, melainkan semakin ramai. Pengunjung biasa memadati kawasan ini hingga pukul 24.00 WITA. Penjual makanan pun semakin banyak. Oleh karena itu, Pantai Melawai menjadi pusat kuliner Balikpapan di malam hari dan juga pusat berkumpulnya anak-anak muda.

Penjual Makanan di Pantai Melawai

Tak begitu jauh dari Pantai Melawai ada sebuah pulau kecil yang dikenal dengan nama Pulau Tukung yang kerap juga disebut dengan nama Pulau Babi. Dilihat sepintas pulau ini mirip dengan Tanah Lot Bali. Jika air laut sedang surut, Anda dapat berjalan kaki menuju pulai kecil nan menawan tersebut. Di Pulau Tukung ada banyak biota laut yang terperangkap di balik karang. Ada juga kepiting yang berlomba-lomba masuk ke celah jika ada orang yang datang. Bagi anak-anak kecil hal tersebut menjadi pemandangan tersendiri yang menggembirakan. Namun, jika air laut sedang pasang, Anda tidak akan bisa berjalan menuju pulau tersebut.

Pulau Tukung

C. Lokasi
Pantai Melawai terletak di antara Pelabuhan Semayang dan Pantai Banua Patra, tepatnya di pinggir Jalan Sudirman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia.
D. Akses
Akses menuju Pantai Melawai terbilang mudah. Hal ini dikarenakan Pantai Melawai terletak tidak begitu jauh dari kompleks Pertamina. Dari pusat kota Balikpapan, Pantai Melawai hanya berjarak sekitar 3 km. Untuk mengunjungi pantai ini Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika Anda menggunakan kendaraan umun, Anda dapat menggunakan angkutan kota nomor 6 (warna biru) dari pusat Kota Balikpapan.
E. Harga Tiket
Untuk menikmati pesona Pantai Melawai, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun guna membayar tiket masuk. Hal ini dikarenakan Pantai Melawai terletak di tepian jalan utama Kota Balikpapan, sehingga semua kendaraan bisa melewati jalan tersebut dan melihat keindahan Pantai Melawai. Pantai Melawai biasanya ramai dikunjungi mulai pukul 19.00 – 24.00 WITA.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Fasilitas yang ada di sekitar Pantai Melawai terbilang lengkap. Mulai dari hotel, restauran, tempat karaoke, arena olahraga (Lapangan Merdeka), bank, rumah sakit, dan berbagai sarana pendukung lainnya semua tersedia. Jika Anda sudah puas menikmati suasana pantai, cukup dengan berkendara 5 menit Anda akan sampai di pusat kota dan dapat menikmati gemerlapnya Balikpapan.

Desa Pampang.... Desa Budaya di Kalimantan Timur

Desa Budaya Pampang

Jika Anda berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur, khususnya ke Kota Samarinda, sebaiknya Anda mengunjungi Desa Budaya Pampang. Di desa ini Anda dapat melihat kehidupan keseharian suku asli Kalimantan – Suku Dayak Kenyah, dan atraksi kesenian tradisional mereka yang khusus dipertontonkan kepada wisatawan.
Desa Budaya Pampang terletak tidak jauh dari Kota Samarinda. Desa ini merupakan kawasan cagar budaya yang memperlihatkan kesenian serta kebudayaan, dan menjadi tempat tinggal masyarakat suku Dayak Kenyah. Ada kisah yang cukup panjang yang melatarbelakangi berdirinya Desa Pampang sebagai kawasan permukiman masyarakat Dayak Kenyah dan desa budaya.
Sekitar tahun 1967, ada tujuh orang Suku Dayak yang berasal dari Desa Long Liis, Apokayan, Kabupaten Bulungan, yang berjalan kaki dari utara menuju selatan menyusuri Sungai Mahakam. Ketujuh orang tersebut adalah Jawi Ngau, Petingai, Taman Bulan, Taman Juli, Taman Ana, Palejo, dan Bit Imang. Masing-masing dari mereka membawa anggota, sehingga keseluruhan anggota rombongan berjumlah 35 kepala keluarga.
Dalam perjalanan itu, mereka seringkali singgah di satu tempat, kemudian mulai bertani dan tinggal di tempat tersebut untuk waktu yang cukup lama. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun. Pada akhirnya mereka sampai di kawasan Pampang sekitar tahun 1973 dan memutuskan untuk menetap di kawasan itu, karena mereka menganggap Pampang bagus sebagai tempat bercocok tanam. Setelah eksodus itu berakhir, Pampang pun tumbuh menjadi kawasan permukiman yang permanen.
Wajah-wajah Penduduk Desa Pampang

Pada tanggal 19 Juni 1991, H.M. Ardans yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan Timur mencetuskan ide menjadikan kawasan Pampang sebagai obyek wisata budaya. Ide ini berangkat dari terlihatnya kekhasan komunitas Dayak kenyah yang ada di Pampang serta akses yang cepat dan mudah menuju Pampang dari Kota Samarinda. Akhirnya terbentuklah konsep Desa Budaya Pampang yang dikoordinasikan langsung di bawah Dinas Pariwisata Tingkat II Kotamadya Samarinda. Meskipun dikenal dengan nama Desa Budaya Pampang, desa ini belum memiliki status desa definitif.
Sebagai salah satu obyek wisata unggulan yang ada di Samarinda, kawasan ini sudah memiliki nama yang cukup terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan utamanya pada hari Minggu. Hal ini dikarenakan tiap hari Minggu sore, masyarakat Dayak kenyah yang tinggal di Desa Budaya Pampang mengadakan pertunjukan kesenian tradisional.

B. Keistimewaan

Berada jauh dari tanah leluhur bukan berarti melupakan semua adat istiadatnya. Hingga saat ini, masyarakat Desa Pampang masih tetap taat memegang dan menjalankan tradisi leluhur. Setiap tahun masyarakat Dayak Kenyah di Pampang selalu melaksanakan Upacara Pelas Tahun atau upacara ucapan syukur kepada pencipta atas hasil panen yang baik.  Upacara Junan yang sudah berumur ratusan tahun pun masih setia dihelat. Junan adalah ritual mengambil gula dari batang tebu dengan cara diperas memakai kayu ulin. Jika Anda beruntung datang di saat yang tepat, Anda dapat menyaksikan upacara tersebut.
Bagi Anda yang hanya memiliki waktu singkat untuk melihat kesenian dan kebudayaan Dayak, maka Anda disarankan untuk mengunjungi Desa Budaya Pampang pada hari Minggu sore. Setiap Minggu, masyarakat Dayak Kenyah penghuni Desa Pampang selalu menggelar pertunjukan budaya. Ada berbagai macam tarian dan atraksi yang dipentaskan, antara lain Kancet Lasan, Kancet Punan, Kancet Nyelama Sakai, Enggang Terbang, Manyam Tali, dan masih banyak lagi.

Pertujukan Kesenian Khas Dayak Kenyah

Pertunjukan seni budaya ini selalu dilaksanakan di bangunan Lamin Adat (rumah adat suku Dayak) yang terletak tepat di tengah Desa Pampang. Bangunan Lamin yang megah dan penuh dengan ukir-ukiran khas Dayak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung. Biasanya Lamin ini menjadi tempat favorit wisatawan untuk mengambil foto.

Balai Lamin Adat, Rumah Adat Suku Dayak

Setiap kali dilaksanakan upacara adat ataupun pertunjukan reguler tiap minggu, tidak hanya para penari yang mengenakan pakaian adat. Namun seluruh penduduk Desa pampang mengenakannya, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Hal ini tentu saja menjadi nilai tersendiri yang menjadikan Desa Pampang sebagai obyek wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca. Setelah menyaksikan pertunjukan, Anda dapat berkeliling Desa Pampang untuk melihat keseharian masyarakat Dayak secara dekat.

C. Lokasi

Desa Budaya Pampang terletak sekitar 20 km dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia.

D. Akses

Akses menuju Desa Budaya Pampang terhitung mudah dan cepat. Untuk mencapai lokasinya, wisatawan dapat berangkat dari Kota Samarinda atau Kota Bontang. Dari Samarinda, perjalanan ke desa ini dapat ditempuh sekitar 40 menit. Sedangkan dari Bontang, Anda akan memerlukan waktu lebih banyak, kurang lebih 2 jam perjalanan melewati jalan raya Samarinda-Bontang. Meskipun belum pernah mengunjungi Desa Pampang, Anda tak usah khawatir tersesat atau salah arah, karena ada banyak penunjuk arah menuju Desa Budaya Pampang.

E. Harga Tiket

Untuk dapat menyaksikan berbagai pertunjukan yang dilaksanakan masyarakat Desa Pampang Anda cukup merogoh kocek Anda sebanyak Rp 5.000,00. Bagi Anda yang ingin berfoto dengan penduduk lokal yang mengenakan pakaian adat, Anda harus membayar biaya tambahan yang berkisar Rp 15.000,00 hingga Rp 25.000,00.
Diluar pertunjukan yang dilakukan untuk upacara tertentu, pertunjukan budaya di Desa Pampang dilaksanakan setiap hari Minggu mulai pukul 13.00 – 15.00 WITA. Pertunjukan ini hanya dilaksanakan sekali. Disarankan Anda tidak datang terlambat supaya tidak melewatkan pertunjukan.

F. Akomodasi dan Fasilitas lainnya

Selain menikmati pertunjukan tari-tarian suku Dayak Kenyah, wisatawan dapat membeli berbagai suvenir khas buatan tangan penduduk Desa Pampang. Harga suvenir tersebut bervariasi tergantung ukuran barang dan tingkat kerumitan proses pembuatannya. Pengelola desa adat ini juga menyewakan baju tradisional Dayak Kenyah kepada wisatawan. Dengan membayar Rp 15.000,00, Anda dapat berfoto mengenakan baju adat tersebut dengan latar belakang rumah panggung atau Lamin yang unik dan penuh dengan ukir-ukiran.

Berbagai Macam Suvenir Khas Desa Pampang

Setelah mengunjungi obyek wisata Desa Budaya Pampang, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Air terjun Tanah Merah Indah atau Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda. Jika Anda ingin segera beristirahat, Anda dapat kembali ke Kota Samarinda. Di ibukota Provinsi Kalimantan Timur itu tersedia cukup banyak hotel dan penginapan, rumah makan, serta berbagai fasilitas pendukung yang memadai.