Senin, 30 Januari 2012

Bukit bangkirai Balikpapan

Canopy Bridge
Anda merindukan suasana hutan hujan tropis yang masih alami? Ingin mendengar merdunya kicauan burung dan suara-suara sejati satwa di hutan liar? Kiranya Bukit Bangkirai adalah tujuan wisata Anda kali ini. Lokasinya berada di Km 38, tepat di  Jalan Raya Soekarno-Hatta, Balikpapan-Samarinda. Inilah kawasan wisata alam berupa hutan alami yang masih asli seluas 1.500 hektar.

Bukan hanya ekowisata yang akan Anda nikmati tetapi sekaligus juga sarana pendidikan lingkungan dan kehutanan, termasuk kepedulian kepada flora dan fauna. Bukit Bangkirai merupakan kawasan yang berperan penting dalam mengembangkan hutan tropika basah di Kalimantan sebagai paru-paru Bumi.

Di sini, Anda yang menyukai tantangan maka wajib mencoba meniti Jembatan Tajuk yang digantung (canopy bridge). Jembatan ini merupakan daya tarik tersendiri saat berkunjung ke Bukit Bangkirai. Rasakan sensasi berjalan di atas jembatan setinggi 30 meter. Jembatan Tajuk terbuat dari kabel, dasarnya papan dan berdinding jala-tali nilon di kiri dan kanannya. Ketinggian jembatan sekitar 30 meter dengan panjang 64 meter. Jembatan ini menghubungkan 5 pohon Bangkirai yang masing-masing jarak pohon satu dengan lainnya sekitar 10 hingga 15 meter.
Jembatan Tajuk di Bukit Bangkirai merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksi jembatan tersebut dibuat di Amerika Serikat dengan standar keamanan bagi pengunjung. Dibangun tahun 1998, Jembatan Tajuk dirancang khusus dengan bahan kayu dan besi antikarat sehingga kuat 15 sampai 20 tahun.

Desiran angin yang menggoyang Jembatan Tajuk akan membuat Anda berdebar-debar. Sesaat, lemparkan pandangan ke bawah dan sekelilingnya maka akan mendapatkan panorama hutan hujan tropis yang menakjubkan hijaunya.
Kawasan Wisata Bukit Bengkirai diresmikan pada 14 Maret 1998 oleh Menteri Kehutanan saat itu, Ir. Djamalluddin Suryohadikusumo. Di kawasan yang luas ini diperlengkapi dengan pondokan (shelter) untuk istirahat dan makan, tempat pengamatan satwa liar, jungle cabin, dan mini canopy bridge yang merupakan bangunan bernuansa alam dan berada di dalam hutan. Ada pula sarana olahraga, perkemahan, serta aktivitas outbound. 
Di kawasan ini dapat Anda temui pohon bangkirai mendominasi yang umurnya rata-rata lebih dari 150 tahun. Pohon tersebut menakjubkan menjulang ke langit setinggi 40 hingga 50 meter dengan diameter 2,3 meter. Pertumbuhan banir (akar papan) yang besar dan kuat menjadikan pohon ini begitu megah. Pohon bangkirai merupakan maskot utama Kawasan Wisata Bukit Bengkirai sekaligus menjadi nama kawasan hutan ini.

Jenis fauna yang ada di kawasan Bukit Bangkirai adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), babi hutan (Susvittatus), owa-owa (Hylobates muelleri), beruk (Macaca nemestrina), lutung merah (Presbytus rubicunda), bajing terbang (Squiler), serta rusa sambar (Corvus unicolor).

Bukit Bangkirai juga kaya dengan beragam anggrek yang tumbuh alami baik di pohon yang masih hidup maupun pohon yang sudah mati. Sedikitnya ada 45 jenis anggrek di kawasan ini, diantaranya adalah anggrek hitam (Coelegyne pandurata) yang merupakan maskot Kalimantan Timur. Selain kebun anggrek, kawasan wisata alam ini juga dilengkapi kebun buah-buahan seluas 4 hektar.

Transportasi
Kawasan Wisata Bukit Bengkirai berada di areal PT. Inhutani I Unit Manajemen Hutan Tanaman Industri (UMHTI). Secara administratif terletak di Kecamatan Samboja. Lokasinya sekitar 20 km dari ibu kota Kecamatan Samboja, 150 km dari kota Tenggarong atau Samarinda, dan sekitar 58 km dari arah kota Balikpapan. Anda dapat menempuhnya melalui jalan darat dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Akomodasi

Tersedia 5 cottages dan restaurant di kawasan ini. Bangunannya bergaya rumah adat panggung dengan fasilitas yang lengkap. Di sini juga terdapat rumah panjang yang dapat di pergunakan untuk ruang serba guna berbentuk rumah adat khas Dayak dengan kapasitas 50-70 orang.
Bila Anda datang dalam rombongan maka sekitar 300 meter sebelum Jembatan Tajuk, tersedia penginapan berupa rumah panggung dari kayu yang disewakan. Harga sewanya bervariasi mulai dari Rp400.00,-
Anda yang merasa pencinta alam maka ber-camping di kawasan ini akan sangat cocok sekali. Tersedia lapangan berumput datar berukuran kira-kira 20 X 50 meter dan telah dipagari kayu. Lokasi tersebut cocok untuk mendekat pada alam.

Kuliner
Hidangan lokal berbahan sea food adalah yang umum dikenal di Balikpapan. Kepiting bakar saus lada hitam dan kepiting soka goreng dengan saus sambal pedas patut Anda coba rasakan nikmatnya. Kepiting Soka adalah kepiting kulit lembut sehingga Anda dapat memakan kulitnya. Kepiting ini disajikan dengan dilapisi tepung, telur, gula, bawang putih, lada dan garam sebelum di goreng. Air kelapa segar adalah minuman penutup hidangan kepiting tersebut. Masyarakat setempat percaya bahwa air kelapa akan menyeimbangkan kadar kolestrol. Beberapa restoran sea food terkenal yang menyediakan jenis makanan ini adalah adalah Dandito, Kenari atau Bonting. Hidangan laut lainnya adalah pepes patin dan ikan laut bakar.


Tips
  • Jalan menuju Jembatan Tajuk tidak begitu melelahkan tetapi demikian Anda perlu memiliki stamina dan konsentrasi sebelum naik melewatinya. Anda akan menaiki menara yang dibuat berputar seperti halnya rolling door. Anak tangga menara ini berjumlah 139 lembar papan tebal dan jika Anda lelah maka boleh istirahat. Setiap putaran tersedia lantai dasar, sekaligus tepat untuk lokasi berfoto dengan latar belakang pepohonan besar menghijau. Saat melintas jembatan yang bergoyang sedikit maka berpeganglah kokoh pada kabel besi penyangga jembatan.
  • Pengelola akan melarang wisatawan melintasi Jembatan Tajuk apabila angin bertiup kencang melebihi kecepatan 30 km per jam.

0 komentar:

Posting Komentar