Jika
Anda berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur, khususnya ke Kota
Samarinda, sebaiknya Anda mengunjungi Desa Budaya Pampang. Di desa ini
Anda dapat melihat kehidupan keseharian suku asli Kalimantan – Suku
Dayak Kenyah, dan atraksi kesenian tradisional mereka yang khusus
dipertontonkan kepada wisatawan.
Desa
Budaya Pampang terletak tidak jauh dari Kota Samarinda. Desa ini
merupakan kawasan cagar budaya yang memperlihatkan kesenian serta
kebudayaan, dan menjadi tempat tinggal masyarakat suku Dayak Kenyah.
Ada kisah yang cukup panjang yang melatarbelakangi berdirinya Desa
Pampang sebagai kawasan permukiman masyarakat Dayak Kenyah dan desa budaya.
Sekitar
tahun 1967, ada tujuh orang Suku Dayak yang berasal dari Desa Long
Liis, Apokayan, Kabupaten Bulungan, yang berjalan kaki dari utara menuju
selatan menyusuri Sungai Mahakam. Ketujuh orang tersebut adalah Jawi Ngau, Petingai, Taman Bulan,
Taman Juli, Taman Ana, Palejo, dan Bit Imang. Masing-masing dari
mereka membawa anggota, sehingga keseluruhan anggota rombongan berjumlah
35 kepala keluarga.
Dalam
perjalanan itu, mereka seringkali singgah di satu tempat, kemudian
mulai bertani dan tinggal di tempat tersebut untuk waktu yang cukup
lama. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun. Pada akhirnya mereka
sampai di kawasan Pampang sekitar tahun 1973 dan memutuskan untuk
menetap di kawasan itu, karena mereka menganggap Pampang bagus sebagai
tempat bercocok tanam. Setelah eksodus itu berakhir, Pampang pun tumbuh menjadi kawasan permukiman yang permanen.
Wajah-wajah Penduduk Desa Pampang
Pada
tanggal 19 Juni 1991, H.M. Ardans yang kala itu menjabat sebagai
Gubernur Provinsi Kalimantan Timur mencetuskan ide menjadikan kawasan
Pampang sebagai obyek wisata budaya. Ide ini berangkat dari terlihatnya
kekhasan komunitas Dayak kenyah yang ada di Pampang serta akses yang
cepat dan mudah menuju Pampang dari Kota Samarinda. Akhirnya terbentuklah konsep Desa Budaya Pampang yang dikoordinasikan langsung di bawah Dinas Pariwisata Tingkat II Kotamadya Samarinda. Meskipun dikenal dengan nama Desa Budaya Pampang, desa ini belum memiliki status desa definitif.
Sebagai
salah satu obyek wisata unggulan yang ada di Samarinda, kawasan ini
sudah memiliki nama yang cukup terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan
utamanya pada hari Minggu. Hal ini dikarenakan tiap hari Minggu sore,
masyarakat Dayak kenyah yang tinggal di Desa Budaya Pampang mengadakan
pertunjukan kesenian tradisional.
B. Keistimewaan
Berada
jauh dari tanah leluhur bukan berarti melupakan semua adat
istiadatnya. Hingga saat ini, masyarakat Desa Pampang masih tetap taat
memegang dan menjalankan tradisi leluhur. Setiap tahun masyarakat Dayak
Kenyah di Pampang selalu melaksanakan Upacara Pelas Tahun atau upacara ucapan syukur kepada pencipta atas hasil panen yang baik. Upacara
Junan yang sudah berumur ratusan tahun pun masih setia dihelat. Junan
adalah ritual mengambil gula dari batang tebu dengan cara diperas
memakai kayu ulin. Jika Anda beruntung datang di saat yang tepat, Anda dapat menyaksikan upacara tersebut.
Bagi
Anda yang hanya memiliki waktu singkat untuk melihat kesenian dan
kebudayaan Dayak, maka Anda disarankan untuk mengunjungi Desa Budaya
Pampang pada hari Minggu sore. Setiap Minggu, masyarakat Dayak Kenyah
penghuni Desa Pampang selalu menggelar pertunjukan budaya. Ada berbagai
macam tarian dan atraksi yang dipentaskan, antara lain Kancet Lasan, Kancet Punan, Kancet Nyelama Sakai, Enggang Terbang, Manyam Tali, dan masih banyak lagi.
Pertunjukan
seni budaya ini selalu dilaksanakan di bangunan Lamin Adat (rumah adat
suku Dayak) yang terletak tepat di tengah Desa Pampang. Bangunan Lamin
yang megah dan penuh dengan ukir-ukiran khas Dayak menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung. Biasanya Lamin ini
menjadi tempat favorit wisatawan untuk mengambil foto.
Setiap
kali dilaksanakan upacara adat ataupun pertunjukan reguler tiap
minggu, tidak hanya para penari yang mengenakan pakaian adat. Namun
seluruh penduduk Desa pampang mengenakannya, mulai dari anak-anak
hingga dewasa. Hal ini tentu saja menjadi nilai tersendiri yang
menjadikan Desa Pampang sebagai obyek wisata budaya yang menarik untuk
dikunjungi, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca. Setelah
menyaksikan pertunjukan, Anda dapat berkeliling Desa Pampang untuk
melihat keseharian masyarakat Dayak secara dekat.
C. Lokasi
Desa Budaya Pampang terletak sekitar 20 km dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia.
D. Akses
Akses menuju Desa Budaya Pampang
terhitung mudah dan cepat. Untuk mencapai lokasinya, wisatawan dapat
berangkat dari Kota Samarinda atau Kota Bontang. Dari Samarinda,
perjalanan ke desa ini dapat ditempuh sekitar 40 menit. Sedangkan dari
Bontang, Anda akan memerlukan waktu lebih banyak, kurang lebih 2 jam
perjalanan melewati jalan raya Samarinda-Bontang. Meskipun belum pernah
mengunjungi Desa Pampang, Anda tak usah khawatir tersesat atau salah
arah, karena ada banyak penunjuk arah menuju Desa Budaya Pampang.
E. Harga Tiket
Untuk
dapat menyaksikan berbagai pertunjukan yang dilaksanakan masyarakat
Desa Pampang Anda cukup merogoh kocek Anda sebanyak Rp 5.000,00. Bagi
Anda yang ingin berfoto dengan penduduk lokal yang mengenakan pakaian
adat, Anda harus membayar biaya tambahan yang berkisar Rp 15.000,00
hingga Rp 25.000,00.
Diluar
pertunjukan yang dilakukan untuk upacara tertentu, pertunjukan budaya
di Desa Pampang dilaksanakan setiap hari Minggu mulai pukul 13.00 –
15.00 WITA. Pertunjukan ini hanya dilaksanakan sekali. Disarankan Anda tidak datang terlambat supaya tidak melewatkan pertunjukan.
F. Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Selain
menikmati pertunjukan tari-tarian suku Dayak Kenyah, wisatawan dapat
membeli berbagai suvenir khas buatan tangan penduduk Desa Pampang. Harga
suvenir tersebut bervariasi tergantung ukuran barang dan tingkat
kerumitan proses pembuatannya. Pengelola desa adat ini juga menyewakan
baju tradisional Dayak Kenyah kepada wisatawan. Dengan membayar Rp
15.000,00, Anda dapat berfoto mengenakan baju adat tersebut dengan
latar belakang rumah panggung atau Lamin yang unik dan penuh dengan
ukir-ukiran.
Setelah mengunjungi obyek wisata Desa Budaya Pampang, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Air terjun Tanah Merah Indah atau Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda.
Jika Anda ingin segera beristirahat, Anda dapat kembali ke Kota
Samarinda. Di ibukota Provinsi Kalimantan Timur itu tersedia cukup
banyak hotel dan penginapan, rumah makan, serta berbagai fasilitas
pendukung yang memadai.
0 komentar:
Posting Komentar