Kamis, 14 Oktober 2010

KULINER SOLO PART II

Manjakan Lidah di Kota Bengawan

Anda berencana liburan akhir pekan ke kota Solo? Jika ya, Anda sudah memilih lokasi yang tepat untuk refreshing. Eksotisme budaya kota Solo tak kalah dengan kota Yogyakarta dan kota lain di Jawa Tengah. Kesan "Jawa banget" sangat melekat di benak para pelancong yang pernah singgah.

Tampaknya daya pikat kota Solo juga menular ke ranah kulinernya. Menu-menu resto hingga lesehan kaki lima tak kan habis jika Anda gemar menjelajahi satu per satu tempat makan di kota Bengawan ini.

Sudahkah Anda merasakan kenikmatan menu ayam dan bebek goreng racikan tangan orang Solo? Sedapnya menu ini sayang jika dilewatkan begitu saja. Salah satu tempat makan yang ramai dipadati pembeli adalah Ayam dan Bebek Goreng Pak Ndut di daerah Kartasura. Pak Ndut menyiapkan menu spesial Bebek Remuk untuk Anda coba. Menu ini terbuat dari daging bebek yang di potong suwir kemudian digoreng crispy. Rasanya renyah, gurih, dan tidak berminyak. Pas jika dicocol dengan sambal korek ekstra pedas ala Pak Ndut.

Tak hanya menu ayam dan bebek, makanan lain yang banyak diburu adalah bakmi ketoprak. Ke mana mencari bakmi ketoprak di Solo yang pas di lidah? Warung Bakmi Ketoprak Yu Nani-lah jawabnya. Meski namanya sama, bakmi ketoprak Solo sangat berbeda dibanding bakmi ketoprak Jakarta. Terutama dari bahannya, jika Mie Ketoprak Jakarta berbahan lontong dengan bihun yang disiram sambal kacang tanah, maka lain dengan bakmi ketoprak di Solo, terdiri atas irisan kubis, sosis, tahu, tempe dan potongan daging dalam kuah kaldu. Di atasnya ditaburkan kacang tanah goreng dan kerupuk karak beras yang diremas-remas. Sejak buka pukul 10.30 hingga tutup menjelang maghrib, warung di pinggir jalan Kartopuran ini tak pernah sepi disambangi pelanggan.

Menu khas Solo lain yang bisa Anda temui adalah bistik. Coba saja Bistik Jowo Mbah Harjo di daerah Pasar Kembang, tepatnya di pinggir Jalan Dr. Rajiman. Hampir serupa dengan Steak, namun Mbah Harjo sukses mengadaptasi dan mengembangkan sedemikian rupa mengikuti selera lokal. Jika biasanya Steak berbahan daging sapi, bistik warung ini terbuat dari lidah sapi atau bahkan brutu(bagian belakang ayam) dan uritan ayam (calon telur yang masih ada di dalam perut ayam). Sebagai pendamping bistik, telah siap sepiring nasi putih pulen yang membuat pembeli kenyang dan puas.

Hal unik yang banyak dicari wisatawan di kota Solo adalah bersantap sambil ditemani alunan suara gending Jawa lengkap dengan pesinden. Nah, Warung Masja yang masih berlokasi di Jalan Dr. Rajiman mungkin bisa menjadi rujukan Anda.

Sambil menyantap brongkos dan garangasem yang menjadi menu andalannya, Anda bakal ditemani serombongan cokek siter dengan pesinden berkebaya yang melantunkan gending-gending Jawa klasik yang akan membuat tetamu liyer-liyer terlena. Brongkos adalah semacam rawon dengan kuah santan tanpa taburan taoge. Kelebihan Brongkos Warung Masja hanya menggunakan daging sapi murni tanpa campuran lemak atau kikil.

0 komentar:

Posting Komentar