Jumat, 22 Juli 2011

PURA TAMAN AYUN

Pura Taman Ayun
Kabupaten Badung – Bali – Indonesia
Pura Taman Ayun
Pura Taman Ayun di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

A. Selayang Pandang

Pura Taman Ayun di Kabupaten Badung, Bali, dibangun pada tahun 1634 M oleh raja pertama Kerajaan Mengwi, I Gusti Agung Ngurah Made Agung yang bergelar Ida Cokorda Sakti Belambangan. Kerajaan Mengwi merupakan salah satu kerajaan kuat di Bali yang bertahan hingga tahun 1891. Pura ini dibangun sebagai tempat beribadah keluarga raja dan para pengikutnya. Berbeda dengan pura-pura lainnya di Bali yang ‘berkiblat‘ pada Gunung Agung, Pura Taman Ayun ‘berkiblat‘ ke Gunung Batukau.
Taman Ayun dalam bahasa Bali berarti ‘taman yang cantik‘. Komplek bangunan religius ini berada dalam lahan seluas 4 hektar dengan dikelilingi kolam atau parit. Dari kejauhan, parit tersebut menyerupai ‘gelang air‘ dan memberikan kesan bahwa pura ini berada di atas permukaan air. Di sekeliling pura, terdapat rerimbunan pohon dan bunga-bunga yang menambah elok suasana.
Komplek Pura Taman Ayun terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah ruang terbuka yang digunakan untuk berbagai kegiatan religius dan panggung kesenian. Pada bagian pertama ini pengunjung dapat menikmati indahnya susunan meru, yaitu pagoda dengan atap bertingkat-tingkat khas bangunan pura di Bali. Bagian kedua adalah bangunan utama, yaitu sebuah gedung bernama Bale Pelik. Gedung Bale Pelik dihiasi oleh seni ukir, relief, serta patung Dewa Nawa Sanga yang sangat menawan. Sedangkan bagian lainnya merupakan bangunan-bangunan yang diperuntukkan bagi dewa dan dewi yang disakralkan dalam agama Hindu. Setiap hari, pura yang sempat dipugar pada tahun 1937 ini dikunjungi oleh sekitar 300—600 wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

B. Keistimewaan

Pura Taman Ayun telah diusulkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu situs warisan budaya dunia (world heritage). Pada 12 Maret 2008 lalu, Dirjen UNESCO Kokhiro Matsuura telah berkunjung ke Pura Taman Ayun untuk menilai kelayakannya. Pura ini dianggap memiliki nilai sejarah, budaya, religi, dan memiliki cita rasa seni yang tinggi.
Meskipun merupakan bagian dari warisan budaya, akan tetapi Pura Taman Ayun masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga kini. Mengunjungi pura ini, wisatawan dapat menikmati indahnya bangunan pura yang telah berusia hampir 400 tahun. Selain itu, panorama alam di sekitar pura, seperti pepohonan, bunga, dan rerumputan terpelihara dengan baik, sehingga menambah kesan sejuk lingkungan pura.
Pengunjung juga dapat melihat-lihat peninggalan Kerajaan Mengwi yang berada sekitar 300 meter dari pura ini. Di seberang pura juga terdapat Museum Manusa Yadnya, yaitu museum yang memamerkan upacara-upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia mulai dari ketika berada di dalam kandungan sampai meninggal.

C. Lokasi

Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

D. Akses

Dari kota Denpasar jarak Desa Mengwi kurang-lebih 18 km menuju arah barat laut. Untuk menuju Desa Mengwi, wisatawan dapat mengikuti rute perjalanan angkutan umum (bus/bemo) jurusan Denpasar—Singaraja atau Denpasar—Bedugul dengan waktu perjalanan sekitar 25 menit. Wisatawan dapat turun di persimpangan jalan di Desa Mengwi untuk kemudian berjalan kaki menuju komplek pura yang berjarak sekitar 250 meter.  Wisatawan dapat mengunjungi pura antara jam 08.00—18.00 WITA.

E. Harga Tiket

Pengunjung Pura Taman Ayun dikenakan biaya masuk sebesar Rp 4.100 untuk dewasa dan Rp 2.100 untuk anak-anak (Maret 2008).

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Jika tidak ingin repot dengan akomodasi dan transportasi, maka wisatawan dapat menggunakan jasa operator tur untuk sampai di Pura Taman Ayun dan obyek-obyek wisata lainnya di Kabupaten Badung. Selain itu, jika memerlukan penginapan wisatawan dapat menyewa hotel dengan beragam variasi, mulai dari wisma, hotel melati, hingga hotel berbintang yang tersebar di sekitar kota Badung

0 komentar:

Posting Komentar