Senin, 27 Desember 2010

TEMPAT MAKAN HALAL DIBALI

Murmer Halal di Denpasar


Sekarang, sejalan dengan perkembangan pembangunan yang pesat, peta kuliner Bali pun berubah hampir total. Hampir semua gagrak kuliner Nusantara terwakili di Bali. Masakan dari daerah Aceh, Padang, Palembang, Sunda, Jawa, Lombok, Makassar, Manado, dan lain-lain, kini cukup mudah dijumpai di Bali.

Dalam hal masakan Padang yang pilihannya sekarang sangat luas, favorit saya sekarang justru masakan "new age" dari LaPau - milik perantau Minang yang menikahi seorang perempuan Prancis. Lepau makan ini berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai 178AB, Sanur (0361 286178, 7800055).

Hidangan La Pau sangat unik dan tidak dapat ditemukan di rumah-rumah makan Padang lainnya. Masakan ikannya sangat mengesankan. Juga masakan jengkolnya. Tampaknya, Anda harus datang sendiri ke LaPau untuk membuktikan keunikan dan kelezatannya. Pada malam-malam tertentu, Metrus - sang pemilik - suka menghadirkan pemusik jalanan untuk menghibur para tamu.

Di Denpasar, salah satu "sentra" sajian halal berada di sepanjang Jalan Teuku Umar dan seputaran Lapangan Puputan, Renon.
Warung Ampera - waralaba masakan Sunda yang kini sudah punya ratusan cabang di seluruh Nusantara - pun hadir di Jalan Teuku Umar. Di ruas jalan ini juga ada Nasi Uduk Kebon Kacang, Pecel Madiun, Nasi Liwet Primadona, Mie Bandung, Bakwan Surabaya, Mi Ayam Jakarta. RM Rasa Sayang yang pernah sangat populer juga berada di jalan ini.

Jangan lewatkan pendatang baru di Jalan Teuku Umar 231, yaitu Kopitiam Oey (0361 8222144) dengan hidangan khasnya, seperti: soto tangkar pipi sapi, nasi item, selat solo, sop kepala ikan, dan lain-lain.

Untuk masakan khas Bali, ada beberapa pilihan, khususnya: Warung Satria dan Warung Wardani - nama lama yang tetap eksis hingga kini. Keduanya menyajikan masakan khas tradisional Bali tanpa babi. Nasi campur Bali mereka harus dicoba. Karena itu, bila ada sahabat Muslim yang ingin mencicipi masakan khas Bali, saya biasanya menyarankan mereka mengunjungi salah satu dari kedua warung ini.

Warung Satria berlokasi di Jalan Kedondong 11A (0361 235993), Denpasar. Juga ada cabang di Kuta (0361 762496), dan di Tohpati (0361 762496). Sedangkan Warung Wardani di Jalan Yudistira 2, Denpasar (0361 224398). Preferensi saya adalah Warung Wardani. Selain tempatnya lebih nyaman dan bersih, juga citarasanya - menurut saya - satu strip di atas Warung Satria.

Tempat makan lain untuk mencicipi masakan khas Bali tanpa babi adalah Warung Krishna, Jl. Kutat Lestari 4, Sanur Kauh, (dekat Sanur Beach Hotel, 0361 281661). Warung Krishna kini semakin populer di kalangan para wisatawan nusantara. Pada musim-musim liburan, tempat ini selalu menjadi sangat ramai.

Bila Anda penggemar Ayam Betutu Lina, yaitu masakan ayam betutu pedas (betutu lalah) gagrak Gilimanuk, Anda juga dapat menemuinya di Jalan Plawa 104, Denpasar (0361 227105). Kabarnya, sekarang juga sudah ada cabang lain di Jalan  Merdeka, Denpasar. Boleh juga mencoba Betutu Liku di Jalan Gatot Subroto (dekat Kacang Rahayu), juga di Jalan Gandapura, Denpasar.

Di Renon juga ada Warung JerMan (Jeruk Manis, Jl. Raya Puputan Renon 206, 0361 247751) yang menyajikan berbagai masakan ayam. Yang paling khas disini adalah ayam bakar bumbu plecing. Mirip ayam Taliwang Lombok.

0 komentar:

Posting Komentar